HRM

Training Need Analisys Pada Sdm Rumah Sakit

DeskripsTNAi

Analisa kebutuhan pelatihan bertujuan untuk menemukan kesenjangan antara pengetahuan dan kemampuan karyawan dengan yang seharusnya di ketahui dan dilakukan. Analisa kebutuhan adalah menganalisis apa yang senyatanya dengan apa yang seharusnya. Apa yang seharusnya merupakan persyaratan kompetensi yang harus dipunyai oleh karyawan. Kesenjangan (gap) yang teridentifikasi dari pembandingan itu merupakan ruang pengembangan kompetensi dengan pelatihan atau yang lainnya. Idealnya pengembangan kompetensi tersebut dilakukan secara seimbang antara dimensi mental, social, spiritual dan fisik sehingga mampu menciptakan kekuatan sinergis.

Demikian halnya pada organisasi Rumah Sakit, yang merupakan organisasi dengan kompleksitas yang sangat tinggi. Sering Rumah Sakit diistilahkan sebagai organisasi yang padat modal, padat SDM, padat teknologi, padat ilmu pengetahuan dan padat regulasi. Jumlah SDM yang banyak dengan berbagai profesi yang ada, teknologi dan ilmu pengetahuan yang selalu berkembang serta regulasi yang berubah menuntut adanya program pengembangan kompetensi yang selalu berjalan terus menerus agar rumah sakit bisa menjaga eksistensinya. Selain itu, rumah sakit sebagai organisasi pelayanan jasa, SDM mempunyai peran sangat penting dalam menentukan kualitas produk rumah sakit. Sehingga kompetensinya harus selalu dikembangkan. Pelatihan merupakan salah satu program pengembangan kompetensi dan agar bisa efektif dan mencapai sasaran perlu di lakukan analisa kebutuhan pelatihan.(pf)

Tujuan

Setelah mengikuti pelatihan ini peserta diharapkan dapat memahami dan mengaplikasikan tipe-tipe analisa kebutuhan pelatihan khusunya di lingkungan RS yaitu:

1) Organizational based need analysis

 2) Job competency based need analysis

 3) Person Competency needs analysis.

 

Materi

  1. New Approach In People Development: Human Capital, Competency & Talent
  2. The Big Picture
  3. Conducting Micro-TNA
  4. Practice
  • Membahas perbedaan antara traditional HRM, competency-based HRM vs talent-based HRM
  • Membahas konteks & the big picture untuk training & development
  • Membahas competency dictionary & profiency level sebagai dasar penyusunan modul pelatihan meningkatkan kompetensi target peserta)
  • Membahas contoh requirement untuk level pimpinan, bawahan, specialist.
  • Studi Kasus & Diskusi Kelompok
  • Membahas gambaran besar metodologi manajemen pelatihan (training management)
  • Membahas peran & kompetensi training specialist
  • Membahas TNA step-by-step: analisa kebutuhan pelatihan, tahapan kerja & hasil yang diharapkan
  • Membedakan analisa kebutuhan pelatihan baru, lama (refreshment) & perbaikannya
  • Mendefinisikan program pelatihan: menentukan tujuan, memilih pelatihan & membuat matriks pelatihan
  •  Membuat proposal training: tujuan, metode, target hasil, kompetensi yang disasar, lama waktu, pendekatan, peserta & pelaksana. Mengenal evaluasi pelatihan & merumuskan training scorecard sesuai model 4 level Kirkpatrick
  • Mengenal modul pelatihan: tahapan kerja & hasil yang diharapkan
  • Mengenal penyelenggaraan pelatihan: persiapan sebelum masuk ruangan, layout ruangan, fasilitas (flipchart, infocus, sound system)
  • Mengenal intervensi pasca pelatihan.
  • SHARING & STUDI KASUS.
  • Membahas paradigma performance management & performance diagnosis
  • Membahas masalah di balik rendahnya kinerja serta tips & tricks mengatasinya
  • Melaksanakan manajemen kinerja: Problem Analysis & Performance, Causes & Solutions (Training vs. Non Training)
  • Mendesain competency-based training: metode & aplikasi
  • Membahas manajemen manusia & permasalahannya: solving problems on the skills, knowledge, motivation & habit levels
  • Memahami prinsip dasar coaching, mentoring & counseling
  • Latihan: melakukan performance diagnosis.
  • Latihan: membuat performance improvement plan
  • Mengidentifikasi permasalahan kinerja & solusinya (training vs non training).
  • Menerapkan on-the-job development program.
  • Menentukan standar kompetensi: knowledge, skill, attitude & habit.
  • Latihan: membuat skala kompetensi.
  • Latihan: membuat profil kompetensi suatu pekerjaan/posisi.
  • Latihan: menentukan content yang tepat untuk setiap level jabatan
  1.  Understanding Training Design & Training Evaluation
  2. Practice
  3.  Group Discussion & Class Presentation
  • Membuat benang merah antara sesi (alur sesi) & mindmap.
  • Perancangan Daily Activity
  • Merancang Content (Kerjasama training provider, googling, scan to text, subject matter expert, reading & translating competency manual).
  • Metode evaluasi 4 level Kirkpatrick.
  • Evaluasi ketika (on-going) & pasca (post) pelatihan.
  • Sharing & Studi Kasus
  • Membahas beragam training yang ditawarkan di pasar, baik keunggulan maupun kekurangannya.
  • Latihan: Membuat silabus training berdasarkan TNA untuk senior management level.
  • Latihan: Membuat silabus training berdasarkan TNA untuk middle management & supervisor.
  • Latihan: Membuat silabus training berdasarkan TNA untuk clerical & officer level.
  • Simulasi: mendesain materi (per sesi) menangani masalah kerja (knowledge & skills).
  • Simulasi: mendesain materi (per sesi) menangani masalah bawah sadar (motivasi, pola pikir/mind set, sikap, emosi, teamwork, leadership).
  • Diskusi kelompok.
  • Presentasi kelas & review bersama.
  • Input fasilitator.
  • Wrap up & closing.

 

Peserta

Pelatihan ini ditujukan untuk para praktisi HR khususnya dari organisasi Rumah Sakit, baik pada level Staf, Supervisor hingga Manajer.

Waktu & Tempat

19 – 21 Agustus 2014

16– 18 September 2014

7 – 9 Oktober 2014

4 – 6 November 2014

2 – 4 Desember 2014

Bandung / Jogyakarta

In House Training:

Depend on request

“if there is demand for the implementation of training in another city we are ready to serve”

Instruktur

Siti Salimah, S.Si,Apt

Lulusan Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada ini adalah seorang konsultan manajemen dan tenaga proffesional yang mengabdikan keahliannya di sebuah rumah sakit swasta di Yogyakarta sebagai Apoteker, Melengkapi karir sebagai Apoteker, Titi juga sangat tertarik mempelajari ilmu manajemen khususnya untuk aplikasinya di area rumah sakit dengan dengan mengambil study S2 di Magister Manajemen Rumah Sakit di fakultas Kedokteran UGM

Tak hanya berbekal teori, dia melengkapi skills-nya sebagai konsultan manajemen dengan memiliki sertifikasi di bidang ini sebagai Certified Management System Auditor dari The International Register of Certificated Auditors (IRCA).

Biaya

Biaya pelatihan sebesar Rp 7.500.000/peserta Non residensial. Khusus untuk pengiriman 3 peserta dari perusahaan yang sama, biaya pendaftaran sebesar Rp.7.000.000

Fasilitas

  • Training Module
  • Flash Disk contains training material
  • Certificate
  • Stationeries: NoteBook and Ballpoint
  • Backpack
  • Training Photo
  • Training room with Full AC facilities and multimedia
  • Lunch and twice coffeebreak every day of training
  • Qualified Instructor
  • Exclusive Gifts
  • Transportation for participants from hotel of participants to/from hotel of training (if minimal participants is 4 persons from the same company)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *